Artikel Refleksi Aksi Nyata Modul 3.3

 DIGITALISASI SEKOLAH MELALUI PROGRAM "KOVIKO'

(KOMPETISI VIDEO KELAS DAN PERORANGAN)

OLEH:

NI LUH SUDEWI,S.Pd.,M.Pd

SMA NEGERI 2 AMLAPURA

CGP KAB. KARANGASEM-BALI


        Resolusi digital atau industrialisasi saat ini tengah memasuki babak keempat dan disinyalir akan mengubah pola kehidupan manusia secara kontinyu. Salah satunya terjadi pada proses pembelajaran di sekolah. Media pembelajaran saat ini sudah banyak berbentuk digital seperti media pembelajaran berbasis komputer, software, website hingga video pembelajaran yang terus eksis hingga saat ini.  Riset yang dilakukan oleh lembaga We Are Social menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia merupakan sumber daya yang sangat besar dalam mendayagunakan internet. Kemampuan masyarakat Indonesia sudah cukup baik dalam menggunakan teknologi digital. Namun pemanfaatannya masih bersifat hiburan (entertainment). Melihat fenomena tersebut, ada baiknya kita sebagai pendidik memanfaatkan teknologi digital untuk memfasilitasi pembelajaran sehingga tidak lagi bersifat konvensional.

    Hadirnya teknologi dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir kesenjangan antargenerasi. Peserta didik kita termasuk generasi Z yang lahir antara tahu 1995-2010 yang menjadi pengguna mayoritas komputer, gawai, dan internet saat ini. Mereka juga piawai dalam mengembangkan beragam sistem informasi sesuai dengan kebutuhan zaman. Ada banyak manfaat yang diberikan media digital dalam konteks pendidikan, antara lain dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, membantu peserta didik bekerja melalui konsep yang sulit, membantu mempromosikan kesadaran kritis, membantu mendorong kesetaraan, dan masih banyak lagi manfaat yang diberikan.

    Dunia tidak perlu menunggu waktu satu abad untuk mengalami perubahan era digital. Anak sekolah sekarang ketika dewasa kelak akan berhadapan dengan digitalisasi kehidupan. Diperkirakan 65% ragam pekerjaan sekarang akan tergantikan oleh jenis pekerjaan baru yang kini belum terbayangkan. Sebut saja, misalnya, ketika perangkat proyektor diaplikasikan pada komputer dan HP, maka berbagai pabrik proyektor dan bahkan televisi akan segera tutup, pengunjung bioskop pun menghilang. 

    Banyak pemangku kepentingan pendidikan, baik birokrat, tokoh masyarakat, maupun orang tua murid yang mengkhawatirkan dampak negatif penggunaan telepon seluler oleh anak. Banyak pula sekolah yang melarang murid membawa ponsel. Padahal, sebagai alat komunikasi, baik atau buruknya penggunaan gawai tergantung kepada pemakai. Dukungan dari semua pihak yang relevan terkait upaya meminimalkan dampak negatif media digital tentu diperlukan. Namun, penggunaan gawai untuk tujuan positif harus diberi ruang seluas-luasnya.

    Sebagai respon dari program Kementrian dan Kebudayaan tentang resolusi digital, SMA Negeri 2 Amlapura mengadakan kegiatan "Digitalisasi Sekolah Melalui Program "KOVIKO" (Kompetisi Video Kelas dan Perorangan)".  Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama dari OSIS kasi 9 dengan calon guru penggerak angkatan 1 yang ada di sekolah. Yang dilaksanakan dalam kegiatan digitalisasi sekolah yaitu pembinaan pembuatan video konten  bagi siswa. Pembinaan dilakukan secara daring melalui video tutorial sehingga diharapkan siswa memiliki satu video konten selama pembelajaran daring. Video/vlog yang dibuat siswa dilombakan dan dinilai oleh komunitas yang ahli di bidangnya.

    Kegiatan digitalisasi sekolah melalui program "KOVIKO" sangat penting untuk dilaksanakan. Dengan adanya program ini, siswa SMA Negeri 2 Amlapura punya arah dalam membuat konten video atau vlog untuk menyalurkan aspirasi mereka selama pembelajaran daring. Video yang bagus terlahir dari ide dan kreativitas siswa dalam mengolah rasa dan karsa. Sesungguhnya mengajarkan siswa membuat video, kita telah mengusahakan agar siswa bisa berpikir ke arah yang lebih baik dan positif.

    Melalui program ini saya berharap mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam membuat video sehingga mempunyai kemampuan digital yang baik, meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, memupuk kedewasaan siswa dalam mengelola masalah (video/vlog bisa menjadi alternatif penuangan masalah dan ide), meningkatkan kerjasama siswa dalam proses pengeditan dan pembuatan konten (video kelas), dan menumbuhkan kebiasaan untuk mengorganisasi ide dan kegiatan yang diprogramkan.

    Saya merasa senang sekali, beberapa tahapan dari program ini sudah dilaksanakan seperti berkoordinasi dengan kepala sekolah, guru TIK, pembina OSIS, Kasi 9 OSIS dan pengurus OSIS lainnya. Kegiatan digitalisasi sekolah melalui program "KOVIKO" ini ditanggapi positif oleh warga sekolah karena dapat menumbuhkan kreativitas siswa. 

    Saya mendapat banyak pelajaran dari kegitan digitalisasi sekolah ini. Melalui program ini kita bisa mengorganisir aspirasi dan potensi siswa dalam berkreativitas di masa pandemi. Saya melihat siswa-sisma SMA Negeri 2 Amlapura sangat antusias terhadap program ini karena mereka bisa berkreasi. Program ini menyadari bahwa banyak siswa-siswa kita memiliki kemampuan yang sangat bagus dalam membuat video konten/vlog. Hanya saja,  perlu program lain atau momen tertentu agar potensi siswa bisa muncul dan berkembang secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Selain itu, setiap program yang dilaksanakan perlu perencanaan yang matang, salah satunya proposal dan pendanaan. Terkadang, program yang baik apabila tidak dikomunikasikan dengan baik, misalnya melalui proposal dan koordinasi yang baik, menjadikan program itu tidak bisa berjalan lancar. Awalnya saya ragu dengan program ini takut tidak mendapat respons.. Namun, begitu berkoordinasi dengan kepala sekolah, wakasek kesiswaan,  pembina OSIS dan guru TIK serta pengurus OSIS , banyak yang mendukung untuk terlaksananya program ini.

    

 
Koordinasi dengan Kepala Sekolah dan Wakasek Kesiswaan


Koordinasi Dengan Pengurus OSIS Didampingi Wakasek Kesiswaan


Koordinasi Dengan Pembina OSIS Kasi 9 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuatan Kesepakatan Kelas

AKSI NYATA MODUL 3.3

AKSI NYATA MODUL 3.2