Keterkaitan Antar Materi

Oleh:

Ni Luh Sudewi, S.Pd.,M.Pd

CGP Kabupaten Karangasem Bali


        Indonsesia adalah negara kepulauan yang memiliki keberagaman budaya, ras, suku bangsa, agama dan bahasa yang tersebar di berbagai wilayah di penjuru Indonesia.  Setiap suku bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri pada aspek sosial dan budaya. Keanekaragaman bangsa Indonesia merupakan kekayaan  dan daya tarik bangsa lain datang ke Indonesia.


        Namun, keberagaman tersebut memiliki potensi menimbulkan berbagai konflik dalam masyarakat. Salah satu karakteristik keberagaman adalah adanya perbedaan. Perbedaan yang tidak terselesaikan dapat berkembang menjadi konflik atau pertentangan dalam masyarakat. Munculnya perasaan kedaerahan serta kesukuan yang berlebih dan dibarengi tindakan yang dapat merusak persatuan akan mengancam keutuhan NKRI.

        Oleh karena itu, diperlukan usaha untuk dapat mewujudkan kerukunan dengan dialog, prinsip kesetaraan, kebersamaan, toleransi dan juga saling menghormati satu sama lain. Moderasi beragama sangat penting untuk mengatasi timbulnya konflik. Moderasi adalah sikap dan pandangan yang tidak berlebihan, tidak ekstrem dan tidak radikal.Moderasi beragama berarti seseorang tidak ekstrem dan berlebihan dalam menjalankan ajaran agamnya sehingga tercipta saling menghormati dan toleransi antar umat beragama yang berbeda. Orang moderat akan  mempertimbangakan kepentingan kemanuasiaan disamping kepentingan keagamaan yang sifatnya subjektif. Bahkan dalam situasi tertentu,  kepentingan kemanusian mendahului subjektifitas keagamannya.



        Menumbuhkan motivasi intrinsik siswa sangat berperan penting dalam keberhasilan dan pematangan pola pikir siswa. Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dalam diri seseorang  dalam melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Terkait dengan motivasi intrinsik dalam dunia pendidikan, Ki Hadjar Dewantara  menyatakan bahwa pendidikan itu hanya "tuntunan" di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Artinya hidup tumbuhnya anak terletak diluar kecakapan atau kehendak kita kaum pendidik. Ibarat Petani yang menanam jagung misalnya hanya dapat menuntun tumbuhnya jagung. Dengan memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman jagung, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur yang menggangu hidup tanaman.


        Kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itulah yang menjadi motivasi intrinsik anak-anak tersebut untuk tumbuh dan berkembang, sehingga tercapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Sekolah sebagai tempat pendidikan harus menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan kodrat keadaan siswa tersebut. Memahami kodrat anak sebagai motivasi intrinsik belajar mereka, berarti sekolah harus menyelenggarakan pendidikan yang berupaya memenuhi tumbuh kembang anak, mengakomodir perbedaan individual anak dan memandang anak dengan rasa hormat. Ki Hadjar Dewantara menyebutnya sebagai "menghamba pada anak". 



        Ketika sekolah tidak lagi menakutkan, anak akan merasa nyaman dan aman sebagai manusia yang merdeka dengan tetap memelihara ketertiban dan kedamaian sehingga terbentuk profil pelajar pancasila.



        Sebagai guru, kita terapkan 5 nilai guru penggerak yaitu mandiri, refletif, kolaboratif, innovatif dan berpihak pada murid. Niscaya kita akan dapat menghantarkan generasi bangsa ini untuk mencapai asa dan harapan mereka dengan gemilang. Kita cetak mutiara-mutiara masa depan dengan penuh kasih sayang.


Terima kasih dan semoga bermamfaat.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuatan Kesepakatan Kelas

AKSI NYATA MODUL 3.3

AKSI NYATA MODUL 3.2