HASIL TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.2

 HASIL RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.2

(NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK)

Ni Luh Sudewi,S.Pd.,M.Pd
SMA Negeri 2 Amlapura
CGP Kabupaten Karangasem Bali

Menumbuhkan Motivasi Siswa Melalui  Pembelajaran Bermakna

LATAR BELAKANG
        Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman. Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan perkembangannya dan lingkungannya. Pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu proses interaksi antara anak dengan lingkungannnya baik antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar, maupun anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak. jika peserta didik menghubungkan informasi atau materi pelajaran baru dengan konsep-konsep atau hal lainnya yang telah ada dalam struktur kognitifnya, maka terjadilah yang disebut dengan belajar bermakna. Dengan kata lain, belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya mendengarkan guru menjelaskan materi pembelajaran.
        Ada tiga manfaat penting dalam menerapkan pembelajaran bermakna bagi siswa, yaitu: pertama, informasi yang dipelajari secara bermakna lebih lama dapat diingat; kedua, informasi-informasi baru yang dibangun siswa akan memudahkan proses belajar berikutnya untuk materi belajar berkelanjutan; dan, ketiga, informasi yang dilupakan sesudah terbangun struktur pengetahuan baru akan mempermudah proses belajar hal-hal yang mirip walaupun telah terlupakan.

        Guru Penggerak sebagai pendorong transformasi pendidikan Indonesia diharapkan dapat mendukung tumbuh kembang murid secara holistik sehingga menjadi pelajar Pancasila, menjadi pelatih atau mentor bagi guru lainnya untuk pembelajaran yang berpusat pada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi bagi ekosistem pendidikan. Seorang guru penggerak harus  memiliki kemampuan dalam menganalisis struktur dan alur  pengetahuan pembelajaran; mampu menjabarkan tahap penguasaan kompetensi murid; mampu menetapkan tujuan belajar sesuai kurikulum, perkembangan murid, dan profil pelajar Indonesia; mampu  mengembangkan lingkungan kelas yang nyaman dan aman bagi murid untuk belajar; mampu mendesain, memandu  dan merefleksikan proses belajar mengajar yang efektif; mampu melakukan asesmen, menyediakan umpan balik dan laporan belajar; piawai dalam melibatkan orang tua murid dan komunitas dalam proses belajar; mampu menunjukkan kebiasaan refleksi untuk pengembangan diri; mampu menunjukkan kematangan moral, emosi, dan spiritual untuk berprilaku sesuai kode etik; mampu menunjukkan praktik dan kebiasaan bekerja yang berorientasi pada anak; mampu melakukan kolaborasi dan pengembangan bersama; mampu mengembangkan karier melalui partisipasi aktif dalam organisasi profesi guru.

        Proses pembelajaran tidak hanya sekedar mentrasfer ilmu pengetahuan namun juga harus memberikan pembelajaran bermakna kepada peserta didik. Salah satu strategi/metode yang dapat digunakan untuk memberikan pengalaman belajar bermakna dan berpihak kepada murid dalam pembelajaran kimia adalah praktikum. Metode praktikum adalah suatu proses pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu fakta yang diperlukan atau ingin diketahuinya. Djamarah & Zain (2002) memberi pengertian bahwa metode praktikum adalah proses pembelajaran dimana peserta didik melakukan dan mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan suatu obyek, keadaan dan proses dari materi yang dipelajari tentang gejala alam dan interaksinya sehingga dapat menjawab pertanyaan yang didapatkan melalui pengamatan induktif. 




                Sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidik menuntun kekuatan kodrat yang ada pada anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Sebagai pendidik kita harus bisa menumbuhkan motivasi belajar anak didik kita. Motivasi belajar merupakan suatu dorongan, keinginan dan minat dalam belajar. Apabila seseorang memiliki motivasi dalam belajar, maka konsentrasi akan pembelajaran pun lebih terpusat. Oleh karena itu diperlukan suatu metode yang dapat menumbuhkan motivasi dan konsentrasi belajar siswa salah satunya dengan metode praktikum. Metode praktikum akan menumbuhkan kemandirian, rasa percaya diri dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyikapi masalah. Metode praktikum dapat menumbuhkan motivasi intrinsik anak didik sebagai upaya merdeka belajar. Anak didik bebas berkreasi dan berkolaborasi menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar mereka dalam proses pembelajaran (praktikum) sehingga pembelajaran menjadi konstekstual (bermakna).


TUJUAN

        Dari latar belakang di atas, saya kemudian merancang tindakan aksi nyata untuk modul 1.2 yaitu "Menumbuhkan Motivasi Siswa Melalui  Pembelajaran Bermakna". Adapun tujuan dari tindakan aksi nyata ini adalah sebagai berikut.
  1. Terciptanya proses pembelajaran yang berpihak kepada siswa dan bermakna (merdeka belajar).
  2. Menumbuhkan motivasi belajar siswa.
  3. Melalui praktikum siswa dapat mengembangkan dan menerapkan keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan kemampuan berpikir kritis dalam rangka memperoleh pengetahuannya.
  4. Membuat pengetahuan menjadi lebih nyata (konstektual) karena siswa melihat langsung proses yang terjadi selama praktikum berlangsung.

DESKRIPSI AKSI NYATA
            Berdasarkan latar belakang dan tujuan di atas maka CGP merancang sebuah tindakan aksi nyata yaitu menerapkan metode praktikum untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dan memberikan pembelajaran bermakna. CGP menerapkan nilai-nilai guru penggerak yaitu mandiri, reflekstif, kolaboraif, inovatif dan berpihak kepada murid. Untuk memperoleh nilai-nilai guru penggerak di SMA Negeri 2 Amlapura, hal pertama yang CGP lakukan adalah menyusun RPP yang berisi praktikum. Pembelajaran di SMA Negeri 2 Amlapura selama pandemi Covid 19 melalui daring dengan menggunakan E-Learning sekolah (Smandapura.melajah.id). Guru menggugah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik kemudian peserta didik mencermatinya dengan seksama. 
            Untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan dan dapat menumbuhkan motivasi intrinsik peserta didik dilakukan dengan cara praktikum pada materi pembelajaran sel volta dengan menggunakan bahan-bahan di sekitar peserta didik. Hasil kreativitas peserta didik tanpa memaksa terkait rancangan dan bahan yang digunakan. Kesepakatan dalam hal proses dan jadwal pengumpulan dilakukan di awal pembelajaran. Diskusi dilakukan memalui media WA (japri atau video call) dan forum di E-Learning sekolah.




                                                  

HASIL KEGIATAN AKSI NYATA
Hasil tindakan aksi nyata yang peroleh sebagai berikut.
  1. Guru menumbuhkan motivasi belajar anak didik dengan mengembangkan pembelajaran yang berpihak kepada murid. Peserta didik merdeka belajar sesuai gaya mereka dalam menyelesaikan tugas praktikum yang diberikan. Meningkatnya motivasi belajar siswa sehingga kreativitas siswa meningkat, terlihat dari variasi bahan dari lingkungan sekitar yang mereka gunakan. 
  2. Guru mengimplementasikan nilai-nilai guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak kepada murid. Nilai-nilai tersebut akhirnya ada pada diri peserta didik terlihat dari kemandirian mereka memilih dan merancang praktikum sel volta, berkolaborasi dengan menggunakan berbagai bahan yang ada di sekitar mereka, dan berinovasi untuk menghasilkan rancangan yang berbeda.
  3. Sikap ilmiah dan kemampuan berpikir kritis siswa tergali, terlihat dari prosedur praktikum yang mereka lakukan dan hasil pengamatan data yang sudah tepat.
  4. Siswa memperoleh pengalaman langsung dari pembelajaran mandiri yang mereka lakukan sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
  5. Menanamkan pendidikan karakter untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. Nilai-nilai yang muncul dalam diri siswa selama proses pembelajaran mencerminkan nilai karakter sebagai pelajar pancasila diantaranya mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
  1. Proses pembelajaran dengan metode praktikum menciptakan proses pembelajaran yang berpihak kepada siswa dan bermakna (merdeka belajar).
  2. Proses pembelajaran dengan metode praktikum dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.
  3. Melalui proses pembelajaran dengan metode praktikum siswa dapat mengembangkan dan menerapkan keterampilan proses sains, sikap ilmiah, dan kemampuan berpikir kritis dalam rangka memperoleh pengetahuannya.
  4. Proses pembelajaran dengan metode praktikum membuat pengetahuan menjadi lebih nyata (konstektual) karena siswa melihat langsung proses yang terjadi selama praktikum berlangsung sehingga pembelajaran menjadi bermakna.

REFLEKSI TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.2 
        Melihat hasil dan mamfaat tindakan aksi nyata  proses pembelajaran dengan metode praktikum yang meningkatkan motivasi belajar siswa maka ke depannya CGP akan lebih mengembangkan praktikum-praktikum yang bisa dilakukan pada materi kimia yang lain. CGP juga akan mengimbaskan kepada guru IPA lainnya di sekolah agar menerapkan metode praktikum untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara untuk mewujudkan merdeka belajar.


DAFTAR PUSTAKA
Djamarah & Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Budiningsih. 2005. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.


LAMPIRAN


Foto Penugasan Pada E-Learning Sekolah






Lembar Penilaian Hasil Praktikum


Foto-Foto Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran

 









Laporan hasil praktikum dikumpulkan pada e-learning sekolah, contoh laporan siswa dapat dilihat melalui link berikut: 

Contoh video praktikum  siswa dapat dilihat melalui link berikut: 














Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuatan Kesepakatan Kelas

AKSI NYATA MODUL 3.3

AKSI NYATA MODUL 3.2